Minggu, 11 Juni 2017

PENGEMBANGAN PENGAJARAN MATEMATIKA INOVATIF OLEH PROF. DR. MARSIGIT, M.A. UNTUK MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA

Etnomatematika? Apa itu? Mata kuliah wajib yang saya peroleh di semester enam. Ketika mendengar pertama kali kami memperoleh mata kuliah ini, saya bertanya mbah google "Etnomatematika adalah............................................................................................."

Etnomatematika diperkenalkan oleh D'Ambrosio, seorang matematikawan Brasil pada tahun 1977. Menurut D'Ambrosio, definisi etnomatematika berasal dari kata “ethno”, “mathema”, dan “techné”. Kata“ethno mengacu pada konteks sosial budaya, termasuk bahasa, jargon, kode perilaku, mitos, dan symbol. Kata “mathema” cenderung berarti menjelaskan, mengetahui, memahami, dan melakukan kegiatan seperti pengkodean,  mengukur, mengklasifikasi, menyimpulkan, dan pemodelan. kata techné” bermakna teknik. Dari definisi tersebut, etnomatematika dapat diartikan sebagai melakukan kegiatan matematika berbasis sosial budaya.

Matematika? Sosial budaya? kultural?

Setelah mengikuti kelas dengan Prof. Dr. Marsigit, M.A. saya mengetahui bahwa Etnomatematika adalah pembelajaran matematika yang menggunakan objek budaya sebagai gambaran materinya.
Prof. Dr. Marsigit, M.A. menekankan pada kami harus menjadi pendidik yang inovatif. Inovatif dalam menyusun pembelajaran matematika
Dengan etnomatematika, dapat meredam gejolak matematika. Matematika adalah ilmu abstrak. Oleh karena itu, etnomatematika dapat meredamkan keabstraktan tersebut.
Entomatematika membantu peserta didik melihat bentuk konkret matematika.
Setiap pertemuan, Prof. Dr. Marsigit, M.A. memberikan contoh, motivasi, bahkan cara menjadi pendidik yang inovatif yang dapat mengembangkan lesson plan dan mampu memfasilitasi siswa untuk mengonstruk pengetahuannya.
aktivitas yang pertama kali saya lakukan sebagai mahasiswa pendidikan matematika di kelas etnomatematika dalah
1. Menonton pertunjukan wayang 
  Sebagai upaya untuk melestarikan budaya dengan mengembangkan lesson plan pelajaran matematika yang berbasis budaya. Misal, menggunakan bentuk gamelan sebagai contoh bentuk geometri  atau kalkulus
2. Mengomentari blog

website Prof. Dr. Marsigit, M.A. 
Beliau memiliki blo yang berisi segala sesuatu yang berhubungan dengan etnomatematika. Prof. Dr. Marsigit, M.A. memberikan kami kesempatan untuk dapat membangun pengetahuan kami dengan lumbung informasi yang ada di glog beliau.
3. Studi lapangan ke Candi Prambanan
menggunakan artefak sebagai  bahan mengembangkan pembelajaran matematika berbasis etno matematika.

Begitulah kegiatan pembelajaran etnomatematika bersama Prof. Dr. Marsigit, M.A.
Bagaimana kami sebagai mahasiswa pendidikan matematika yaitu calon pendidik untuk mampu mengembangkan pembelajaran matematika yang inovatif bersama Prof. Dr. Marsigit, M.A.


Oleh 
Desnta Armiani
14301241041
Pendidikan Matematika
FMIPA
Universitas Negeri Yogyakarta